LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
NAMA : RESA
OVELIA HAMSAR
NIM
:A1C118034
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Untuk prosedur pengerjaan dapat dilihat pada link berikut: https://resaovelia.blogspot.com/2020/01/jurnal-analisa-kualitatif-unsur-unsur.html?m=1
VII. Data
Pengamatan
7.1 Analisis unsur
7.1.1 Karbon dan Hidrogen
No
|
Prosedur
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Sebanyak 1 gram CuO
kering dipanaskan
|
Tidak terjadi
perubahan apapun dan terlihat kering
|
2
|
Ditambahkan gula
|
CuO bercampur dengan
gula dan meleleh
|
3
|
Dialirkan pipa ml
(Ca(OH)2) dan dipanaskan
|
Timbul uap dan gas
|
7.1.2 Halogen
7.1.2.1
Tes Beilsten
No
|
Prosedur
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Dipanaskan kawat
tembaga hingga berwarna kemerah-merahan kemudian didinginkan sebentar. Lalu ditetesi
dengan CCl4 dan dipijarkan pada bunsen. Diamati warna nyala yang terjadi
|
Warna nyala yang
dihasilkan ungu kemerah merahan.
|
7.1.2.2
Tes CaO
No
|
Prosedur
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Panaskan CaO (kulit
telur) pada suhu tinggi (70℃)
|
Timbul bau yang menyengat
|
2
|
Saat masih panas
ditambahkan 2 tetes n-heksanon
|
Timbul bau yang sangat
menyengat
|
3
|
Setelah dibiarkan
dingin, dididihkan 5ml air suling
|
Larutan menjadi keruh
|
4
|
Dituang kedalam gelas
kimia dan larutkan dalam HNO3 encer
|
Timbul gelembung dan
larutan jernih
|
7.1.3 Metode Leburan dengan Natrium
7.1.3.1 Belerang
No
|
Prosedur
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Diasamkan larutan
L(putih telur) dengan asam pekat (HCl) dan didihkan. Diperiksa gas yang
dihasilkan melalui kertas saring yang ditetesi dengan Pb Asetat 10%
|
Larutan berwarna
bening kemudian saat dipanaskan larutan naik menuju kertas saring. Terdapat
lapisan seperti minyak.
|
2
|
Larutan L lainnya
ditambahkan 1-2 tetes larutan Na-nitroprosida
|
Larutan jernih dan
terdapat gumpalan putih
|
7.1.3.2 Nitrogen
No
|
Prosedur
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
3 ml larutan L
ditambahkan 5 tetes larutan FeSO4 . Ditambahkan 1 tetes larutan FeCl2. .
Ditambahkan 5 tetes larutan KF 10%.Ditambahkan 1-2 ml larutan NaOH 10%, lalu
di didihkan. Diasamkan dengan asam sulfat encer
|
Larutan yang awalnya
berwarna hitam berubah menjadi kuning bening dan terdapat endapan biru pada
bagian bawah
|
7.1.3.3 Halogen
No
|
Prosedur
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Ditambahkan larutan L
(putih telur) denga HCl diasamkan dengan HNO3 encer, dididihkan. Untuk
menghilangkan HCN atau H2S + AgNO3 encer lalu dididihkan
|
Terdapat endapan hitam
kecoklatan yang cukup banyak.
|
7.2 Penentuan Kelas Kelarutan
7.2.1
Kelarutan dalam Air
No
|
Bahan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Gula
|
Larutan menjadi jernih
|
2
|
Tepung
|
Larutan menjadi keruh
|
3
|
Minyak
|
Larutan menjadi jernih
|
4
|
Putih telur
|
Larutan menjadi keruh
|
7.2.2 Kelarutan dalam Eter
No
|
Bahan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Gula
|
Larutan menjadi jernih
|
2
|
Tepung
|
-
|
3
|
Minyak
|
Latuan menjadi bening
|
4
|
Putih telur
|
-
|
7.2.3 Kelarutan dalam NaOH 5%
No
|
Bahan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Gula
|
-
|
2
|
Tepung
|
Larutan menjadi keruh
dan terdapat endapan
|
3
|
Minyak
|
-
|
4
|
Putih telur
|
Larutan menjadi bening
dan timbul warna merah muda keunguan
|
7.2.4 Kelarutan dalam NaCHO3
No
|
Bahan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Gula
|
-
|
2
|
Tepung
|
Larutan menjadi keruh,
terdapat endapan dan timbulnya gelembung
|
3
|
Minyak
|
-
|
4
|
Putih telur
|
Larutan bening dan
terdapat busa
|
7.2.5 Kelarutan dalam HCl
No
|
Bahan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Gula
|
|
2
|
Tepung
|
Larutan menjadi keruh
|
3
|
Minyak
|
|
4
|
Putih telur
|
Larutan menjadi keruh
dan terdapat endapan
|
7.2.6 Kelarutan dalam H2SO4
No
|
Bahan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Gula
|
-
|
2
|
Tepung
|
Larutan menjadi hitam
dan terdapat endapan berwarna putih.
|
3
|
Minyak
|
-
|
4
|
Putih telur
|
Larutan menjadi keruh
|
7.2.7 Kelarutan dalam H3PO4
No
|
Bahan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Gula
|
Larutan jernih
|
2
|
Tepung
|
Larutan jernih
|
3
|
Minyak
|
-
|
4
|
Putih telur
|
Larutan jernih dan
terdapat busa
|
VIII. Pembahasan
Pada
percobaan ini praktikan melakukan analisis kualitatif unsur - unsur zat organik
dan penentuan kelas kelarutan. Analisis kualitatif merupakan pengidentifikasian
unsur yang belum diketahui dan terkandung didalam sampel atau analit yang
sedang diuji. Sedangkan untuk penentuan kelas adalah kemampuan zat terlarut
untuk dapat larut dalam suatu larutan. Identifikasi kandungan unsur penyusun
suatu senyawa organik dan penentuan kelarutan senyawa organik akan dapat
memaparkan peran suatu unsur dalam senyawa yang ia susun. Beberapa percobaan
akan dijelaskan sebagai berikut:
8.1 Analisa unsur
8.1.1 Karbon
dan Hidrogen
Senyawa organik tersusun oleh dua komponen
utama yaitu C dan H. Pada percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur
karbon dan hidrogen dalam gula. Pertama, CuO dipanaskan diatas bunsen hingga
mengering. Lalu ditambahkan gula, CuO bercampur dengan gula dan meleleh.
Kemudian dirangkai alat pengalir gas sedemikian rupa pada bagian tabugn reaksi
diisi dengan campuran gula dan CuO, dan dimasukkan larutan Ca(OH)2 kedalam gelas kimia di bagian ujung rangkaian
alat. Setelah itu tabung reaksi tersebut dipanaskan dan timbul uap beserta gas.
Uap yang terjadi menandakan adanya kandungan Hidrogen dalam campuran tersebut.
Gelembung menandakan adanya gas CO2 didalamnya. Yang mana gas CO2
yang terbentuk ini akan bereaksi dengan Ca(OH)2 dan membentuk endapan CaCO3 dengan
reaksi sebagai berikut:
C12H22O11
+ 24CuO 12CO2 + 11H2O + 24Cu
CO2 + Ca(OH)2
CaCO3 + H2O
Setelah dilakukan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa
gula merupakan senyawa organik karena mengandung unsur C dan O.
8.1.2 Halogen
Pada percobaan ini ada dua macam tes yang dilakukan yaitu
tes beilstein dan tes CaO.
8.1.2.1 Tes Beilstein
Pada
percobaan ini kami menggunakan kawat tembaga sebagai bahan yang digunakan dalam
uji nyala warna. Kawat tembaga yang dipotong dipanaskan diatas bunsen hingga
berwarna kemerahan. Lalu kawat tersebut didinginkan, setelah didinginkan kawat
tembaga tersebut diteteskan dengan CCl4 sebanyak 2 tetes. Kemudian
dibakar kembali diatas bunsen, warna nyala yang dihasilkan yaitu ungu kemerah-merahan.
8.1.2.2 Tes CaO
Untuk percobaan
ini CaO yang kami gunakan diganti dengan cangkang telur karena bahan tidak
tersedia dilaboratorium. Pertama-tama kulit telur yang diletakkan di dalam
tabung reaksi di panaskan dengan suhu yang tinggi, suhu yang digunakan adalah
70℃, setelah pemanasan tumbul bau yang menyengat dari cangkang telur. Saat
masih panas ditambahkan 2 tetes n-heksanon kedalam tabung reaksi yang berisi
CaO (cangkang telur). Setelah itu didihkan lagi setelah dingin dengan 5-10 mL
air suling dituang ke dalam gelas kimia dan larutan dalam HNO3 encer. Hasil
yang diperoleh yaitu timbul gelembung dan larutan jernih.
8.1.3 Metode
leburan dengan natrium
8.1.3.1 Belerang
Pada percobaan ini larutan L yang kami
gunakan adalah putih telur. Diasamkan larutan L(putih telur) dengan asam pekat
(HCl) dan didihkan. Diperiksa gas yang dihasilkan melalui kertas saring yang
ditetesi dengan Pb Asetat 10%. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan larutan
berwarna bening kemudian saat dipanaskan larutan naik menuju kertas saring dan
terdapat lapisan seperti minyak. Kemudian larutan L lainnya ditambahkan 1-2
tetes larutan Na-nitroprosida dan menghasilkan arutan jernih dan terdapat
gumpalan putih.
8.1.3.2 Nitrogen
Percobaan ini dilakukan untuk
mengetahui kandungan nitrogen yang terkandung dalam larutan L (putih telur). 3
ml larutan L (putih telur) ditambahkan 5 tetes larutan FeSO4 . Ditambahkan 1
tetes larutan FeCl2. . Ditambahkan 5 tetes larutan KF 10%. Kemudian ditambahkan
1-2 ml larutan NaOH 10%, lalu di didihkan. Setelah itu diasamkan dengan asam
sulfat encer. Hasilnya larutan yang awalnya berwarna hitam berubah menjadi
kuning bening dan terdapat endapan biru pada bagian bawah.
8.1.3.3 Halogen
Dalam percobaan
ini itambahkan larutan L (putih telur) denga HCl diasamkan dengan HNO3 encer,
dididihkan. Untuk menghilangkan HCN atau H2S + AgNO3 encer lalu dididihkan .
Hasilnya terdapat endapan hitam kecoklatan yang cukup banyak.
8.1.4 Penentuan Kelas Kelarutan
Untuk
percobaan penentuan kelas kelarutan ada empat macam bahan yang akan diuji yaitu
gula, tepung, minyak dan putih telur.
8.1.4.1
Kelarutan dalam Air
Pada percobaan kelarutan dalam air, bila hasil yang
didapatkan jernih maka larutan bernilai positif dan bila hasil yang didapatkan
keruh maka larutan bernilai negatif. Untuk larutan gula dan minyak setelah
dicampurkan dengan air hasilnya larutan tetap jernih. Hal ini menandakan bahwa
untuk minyak dan gula bernilai positif. Untuk larutan tepung dan putih telur
setelah dicampurkan dengan air hasilnya larutan menjadi keruh. Hal ini
menandakan bahwa untuk tepung dan putih telur bernilai negatif.
8.1.4.2 Kelarutan dalam Benzene
Pada percobaan dengan menggunakan
gula yang dicampurkan dengan eter, hasilnya menjadi jernih. Untuk tepung yang
dicampurkan dengan dengan eter, larutan menjadi keruh. Kemudian pada minyak
yang dicampurkan dengan eter, larutan tetap jernih. Terakhir, untuk putih telur
yang dicampurkan dengan ater larutan menjadi keruh.
8.2.3 Kelarutan dalam NaOH
Sama dengan dua percobaan yang
sebelumnya, bahan yang digunakan yaitu tepung, dan putih telur. Untuk tepung, ketika
dicampurkan dengan NaOH larutan menjadi keruh dan terbentuk endapan.Kemudian
untuk putih telur yang dicampurkan
dengan NaOH, larutan menjadi bening dan timbul warna merah muda.
8.2.4 Kelarutan dalam NaHCO3
Dalam
kelarutan NaHCO3 dilakukan uji untuk tepung dan putih telur. Untuk
tepung, setelah dicampurkan dengan NaHCO3. Untuk tepung yang
dicampurkan dengan Larutan menjadi keruh, terdapat endapan dan timbulnya
gelembung. Kemudian untuk putih telur, hasilnya larutan bening dan terdapat
busa.
8.2.5 Kelarutan dalam HCl
Untuk
kelarutan dalam HCl, tepung yang dicampurkan dengan HCl hasilnya menjadi keruh.
Kemudian untuk putih telur, setelah dicampurkan dengan HCl larutan menjadi
keruh dan terdapat endapan.
8.2.6 Kelarutan dalam H2SO4
pekat
Dalam kelarutan H2SO4
dilakukan uji untuk tepung dan putih telur. Untuk tepung, setelah dicampurkan
dengan H2SO4. Untuk tepung yang dicampurkan dengan larutan
menjadi hitam dan terdapat endapan berwarna putih.. Kemudian untuk putih telur,
hasilnya larutan menjadi keruh.
8.2.7 Kelarutan dalam H3PO4
pekat
Dalam kelarutan H3PO4dilakukan
uji untuk tepung dan putih telur. Untuk tepung, setelah dicampurkan dengan H3PO4.
Untuk tepung yang dicampurkan dengan larutan menjadi jernih. Kemudian untuk
putih telur, hasilnya larutan menjadi jernih juga. Begitu pula dengan gula,
larutan menjadi jernih.
IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
1. Mengapa ketika putih telur
dicampurkan dengan NaOH warna larutan berubah menjadi pink keunguan?
2.Apa yang
menyebabkan perubahan warna menjadi hitam untuk campuran pada tepung dan H2SO4?
3.Mengapa
muncul lapisan minyak pada tes belerang?
X. Kesimpulan
Setelah dilakukannya percobaan dapat ditarik kesimpulan
yaitu sebagai berikut :
1. Analisis
kualitatif merupakan pengidentifikasian unsur yang belum diketahui dan
terkandung didalam sampel atau analit yang sedang diuji. Yang dapat dilakukan
untuk analisis yaitu pemisahan, pengendapan, uji nyala dan lain-lain.
2. Pada percobaan
untuk analisa kandungan karbon dan hidrogen dalam sampel yaitu menggunakan
campuran CuO dan gula yang dipanaskan. Untuk analisa kandungan Belerang,
Nitrogen dan Halogen digunakan larutan L yang kemudian akan diuji keberadaannya
terdapat atau tidak belerang dalam larutan L tersebut.
3.
Mengidentifikasi larutan unknown (yang tidak diketahui) yang bisa
dilakukan pada percobaan ini seperti pada tes Belerang, Halogen dan Nitrogen. Larutan
L yang digunakan adalah putih telur.
Pudjaatmaka, Handayana. 1982. Kimia Organik Edisi Kedua.
Jakarta:Erlangga.
Syamsurizal. 2019. Analisis Kualitatif Senyawa organik. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/22/analisis-kualitatif-senyawa-organik/. Diakses pada 20 Januari 2020 pukul 22.00.
Day, R A, dan Underwood, A L.2002. Analsis Kimia Kuantitatif
Edisi Keenam. Erlangga: Jakarta.
Takeuchi Yoshito. 2009. Analisis Unsur. www.chem-is-try.org.
Setiono, L., dan Pudjaatmaka, A. H. (1985). Buku
Teks Analisis Anorganik kualitatif Makro dan Semimikro.
Edisi V. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.
Assalamualaikum. Saya Siti Asmiyah NIM A1C118094, saya mencoba menjawab nomor 1. Alasan mengapa putih telur menjadi pink keunguan saat ditetesi NaOH, karena pada putih telur banyak mengandung protein dan salah satu percobaan pendeteksian kandungan protein adalah penambahan NaOH pada telur yang akan menghasilkan warna ungu. Sekian, semoga bermanfaat
BalasHapusAssalamualaikum. Saya Diana Sari (A1C118096), saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2. Karena pada tepung terkandung karbohidrat, yang apabila terkena langsung dengan H2SO4 dapat merusak karbohidrat yang ada pada tepung. sehingga tepung berubah menjadi hitam. Semoga dapat membantu.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamu'alaikum wr wb , perkenalkan saya Nada Fitri Rahman ,nim :A1C118057. Kelas Reguler A 2018, prodi pendidikan Kimia ,FKIP,UNJA . Baik ,disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari resa yaitu pertanyaan nomor 3. Kenapa saat tes belerang adabterdapat lapisan minyak . Menurut saya saat putih telur ditetesi pb-asetat disitulah mulai terbentuknya seperti lapisan minyak ,tapi sebenarnya itu bukan lapisan minyak hanya saja kilauan dari mixnya pb-asetat dengan larutan putih telur .
BalasHapusSsemoga membantu
Terimakasih 😊
Izin promo ya Admin^^
BalasHapusBosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa x-)
- Telkomsel
- GOPAY
- Link AJA
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)