JURNAL
PRAKTIKUM
KIMIA
ORGANIK I
NAMA : RESA OVELIA HAMSAR
NIM : A1C118034
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.Drs.
SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
Percobaan 8
I.
Judul : Kromatografi Lapis Tipis dan Kolom
II. Hari/
Tanggal : Rabu, Maret 2020
III. Tujuan : Adapun tujuan dari percobaan
ini yaitu:
1. Dapat
memahami dan terampil dalam teknik-teknik dasar kromatografi lapis tipis dan
kolom
2. Dapat
memahami dan terampil dalam membuat pelat kromatografi lapis tipis dan kolom
kromatografi
3. Dapat
memahami dan terampil dalam memisahkan suatu senyawa dari campurannya dengan
kromatografi lapis tipis dan memurnikannya dengan kolom
4. Dapat
memahami dan terampil dalam memisahkan pigmen tumbuhan dengan cara kromatografi
kolom
IV. Landasan Teori
Campuran senyawa
memungkinkan untuk dipisahkan kedalam material penyusunnya yang didasarkan pada
sifat distribusi zat dalam dua fasa. Dua fasa tersebut adalah fasa
diem(stasioner) dan fasa gerak (mobile). Dasar esensial dalam proses
kromatografi adalah senyawa yang berbeda memiliki koefisien distribusi yang
lain diantara fasa diam dan fasa gerak ( Tim Kimia Organik I, 2020)
Salah satu
teknik analisis yang dapat digunakan dalam kimia organic terlebih lagi pada
proses pemisahan adalah kromatografi. Pemisahan yang terjadi karena sampel
dipecah menjadi komponen-komponen penyusunnya. Yang nantinya dapat dianalisis
seutuhnya. Ada berbagai macam teknik pemisahan kromatografi ini, diantaranya:
Kromatografi kolom, Kromatografi cair, Kromatografi gas, Kromatografi lapis
tipis, Kromatografi afinitias, dan Kromatografi penukar ion. (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/04/10/325teknik-pemisahan-dengan-khromatografi/)
Teknik pemisahan kromatografi kertas
biasanya digunakan untuk analisa kualitatif ataupun kuantitaif. Biasanya
senyawa yang dipisahkan merupakan senyawa yang bersifat polar contohnya yaitu
asam amino dan gula. Kertas yang digunakan dalam kromatogi dipotong berdasarkan
ukuran bejana yang digunakan. Kertas yang dapat digunakan salah satunya adalah
kertas whattman karena mudah ditemukan dan harganya yang terjangkau (Yazid,
2005).
Kromatografi merupakan salah satu cara yang
baik digunakan dalam menentukan kemurnian suatu sampel dan sifat dari sampel
tersebut dengan membandingkannya dengan standar. Cara ini sangat mudah dan
diminati karena untuk analisisnya hanya dibutuhkan alat yang konvensional dan
bahan yang sedikit serta waktu analisa yang cukup singkat. Bercak yang terdapat
pada plat kromatografi dapat menjadi pertanda apakah sampel tersebut murni atau
campuran (Handayani, 2005).
Pemisahan dengan kromatografi dapat
dilakukan untuk mengukur dan mendapatkan hasil analisa berupa data kualitatif
maupun kuantitatif serta dapat juga untuk menguji larutan dan penyangga nya yang akan digunakan dalam
percobaan kromatografi kolom atau kromatografi cair kerja tinggi (Gritter,
1991).
V. Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
-
Plat TLC
-
Gelas Piala 1L
-
Bejana Pengembang
-
Lampu UV
-
Kolom kromatografi
-
glass woll/ kapas
-
Tabung Reaksi
|
-
etanol
-
metanol
-
kloroform
-
etil-asetat
-
n-heksan
-aseton
-
ektrak tanaman
-
larutan serium sulfat
-
ekstrak daun
-
silika gel
|
VI. Prosedur Kerja
6.1 Kromatografi Lapis Tipis
6.2 Kromatografi Kolom
Pertanyaan:
1. Apakah ada pengaruh dari perbedaan cara penjenuhan eluen terhadap hasil?