LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA
ORGANIK I
NAMA             : RESA OVELIA HAMSAR
NIM                 : A1C118034
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.Drs.
SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
Untuk prosedur pekerjaan dapat dilihat pada link berikut:
VII. Data Pengamatan
7.1 Brom dalam tetraklorida
No 
 | 
  
Perlakuan 
 | 
  
Hasil 
 | 
 
1 
 | 
  
Diisi 1 ml
  alkana kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10-15 tetes brom diguncangkan,
  ditempatkan tabung dalam tempat gelap 
 | 
  
Warna tidak
  mengalami perubahan 
 | 
 
2 
 | 
  
Diisi 1 ml
  alkana kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10-15 tetes brom diguncangkan,
  ditempatkan tabung dalam tempaat yang disinari matahari 
 | 
  
Warna berubah
  dari kuning menjadi bening 
 | 
 
3 
 | 
  
Diisi 1 ml
  eter + 10 tetes brom dan diguncang 
 | 
  
Terdapat dua
  fasa, yang bagian atas berwarna kuning (brom) dan bagian bahwa berwarna putih
  (eter). 
 | 
 
4 
 | 
  
Diisi 1ml
  benzene + 1ml brom lalu diguncang 
 | 
  
Terdapat dua
  lapisan, yang bagian atas berwarna bening dan bagian bawah berwarna coklat 
 | 
 
7.2 Brom
No 
 | 
  
Perlakuan 
 | 
  
Hasil 
 | 
 
1 
 | 
  
Tabung reaksi
  pertama, dimasukkan 1ml benzene kemudian ditambahkan 3 tetes brom 
 | 
  
Warna larutan
  pada bagian atas kuning dan pada bagian bawah bening 
 | 
 
2 
 | 
  
Dipanaskan
  tabung tersebut dalam penangas air (50 
 | 
  
Larutan
  menguap dan tidak ada sisa dalam tabung reaksi 
 | 
 
3 
 | 
  
Tabung reaksi
  kedua, dimasukkan potongan besi dan ditambahkan 1ml benzen 
 | 
  
Potongan besi
  terdapat pada bagian bawah tabung reaksi 
 | 
 
4 
 | 
  
Diteteskan 3
  tetes brom kedalam tabung reaksi dua 
 | 
  
Warnanya
  menjadi kuning pudar 
 | 
 
5 
 | 
  
Dipanaskan
  tabung tersebut dalam penangas air (50 
 | 
  
Larutan masih
  tersisa pada tabung dan tidak menguap 
 | 
 
7.3 Larutan Kalium Permanganat
No 
 | 
  
Perlakuan 
 | 
  
Hasil 
 | 
 
1 
 | 
  
Dimasukkan 1
  ml larutan KMnO4 + 5 tetes alkane (n-metana) 
 | 
  
Warna larutan
  menjadi kecoklatan 
 | 
 
2 
 | 
  
Dimasukkan 1
  ml larutan KMnO4 + 5 tetes alkane (n-heptana) 
 | 
  
Warnanya tetap
  ungu pekat 
 | 
 
3 
 | 
  
Dimasukkan 1
  ml larutan KMnO4 + 5 tetes alkane (n-heksana) 
 | 
  
Warnanya tanpa
  kemerahan 
 | 
 
4 
 | 
  
Dimasukkan 1
  ml larutan KMnO4 + 5 tetes alkane sikloheksena (eter) 
 | 
  
Warnanya ungu
  kemerahan 
 | 
 
5 
 | 
  
Dimasukkan 1
  ml larutan KMnO4 + 5 tetes sikloheksena (Benzen) 
 | 
  
Terbentuk dua
  lapisan dan masing-masing warnanya tetap 
 | 
 
7.4 Asam Sulfat Pekat
No 
 | 
  
Perlakuan 
 | 
  
Hasil 
 | 
 
1 
 | 
  
Dimasukkan
  kedalam tabung reaksi 2ml asam sulfat + 10 tetes eter kemudian digoncangkan 
 | 
  
Laurtan
  berubah warna menjadi jungga dan terasa panas saat dikocok 
 | 
 
2 
 | 
  
Dimasukkan 2
  ml H2SO4 + 10 tetes n-heptana dikocok 
 | 
  
Larutan tidak
  larut sehingga terbentuk dua lapisan, pada bagian atas berwarna bening dan
  pada bagian bawah agak keruh 
 | 
 
7.5 Asam Nitrat
No 
 | 
  
Perlakuan 
 | 
  
Hasil 
 | 
 
1 
 | 
  
Pada tabung
  reaksi satu, dicampurkan asam nitrat 4 ml dengan eter 
 | 
  
Timbul
  gelembung 
 | 
 
2 
 | 
  
Dimasukkan
  batu didih pada tabung dan dididihkan 
 | 
  
Timbul warna
  kuning pekat, bau yang menyengat dan asap 
 | 
 
3 
 | 
  
Dituangkan
  larutan kedalam es 
 | 
  
Larutan
  menjadi bening kembali 
 | 
 
4 
 | 
  
Pada tabung
  reaksi dua, dicampurkan asam nitrat 4 ml dengan benzen 0,5 ml 
 | 
  
Timbul asap 
 | 
 
5 
 | 
  
Dimasukkan
  batu didih pada tabung dan dididihkan campuran 
 | 
  
Timbul
  gelembung dan larutan berubah menjadi warna kuning bening 
 | 
 
6 
 | 
  
Dituangkan
  larutan kedalam es 
 | 
  
Timbul asap
  dan bau yang menyengat, larutan berubah menjadi keruh 
 | 
 
7.6 Bahan Tidak Dikenal
7.6.1 Bahan Tidak Dikenal 1
No 
 | 
  
Perlakuan 
 | 
  
Hasil 
 | 
 
1 
 | 
  
Pada tabung
  reaksi satu, ditambahnakn H2SO4 pada larutan sampel 
 | 
  
Timbul warna
  kecoklatan seperti warna betadine 
 | 
 
2 
 | 
  
Pada tabung
  reaksi dua, ditambahkan aquades pada larutan sampel 
 | 
  
Larutan tidak
  menyatu dan timbul gelembung dibawah 
 | 
 
3 
 | 
  
Pada tabung
  reaksi tiga, ditambahkan kloroform pada larutan sampel 
 | 
  
Terbentuk dua
  lapisan yang memisah 
 | 
 
7.6.2 Bahan Tidak Dikenal 2
No 
 | 
  
Perlakuan 
 | 
  
Hasil 
 | 
 
1 
 | 
  
Pada tabung
  reaksi satu, ditambahkan H2SO4 pada larutan sampel 
 | 
  
Larutan
  menjadi panas dan terbentuk dua lapisan, pada bagian atas larutan keruh dan
  pada bagian bawah larutan bening 
 | 
 
2 
 | 
  
Pada tabung
  reaksi dua, ditambahkan aquades pada larutan sampel 
 | 
  
Terbentuk dua
  lapisan, pada bagian atas larutan keruh dan pada bagian bawah larutan bening 
 | 
 
3 
 | 
  
Pada tabung
  reaksi tiga, ditambahkan kloroform pada larutan sampel 
 | 
  
Larutan
  menjadi keruh 
 | 
 
Pada umumnya senyawa hidrokarbon terdiri atas atom
karbon dan atom hidrogen yang lazim disebut dengan alkana, alkena, dan alkuna.
Dalam kehidupan sehari-hari kita akan sering menjumpai berbagai kegunaan dari
senyawa hidrokarbon ini yang mana reaksinya itu dapat berlangsung secara
pembakaran sempurna dan tak sempurna. Layaknya reaksi lainnya, pada reaksi
hidrokarbon juga dapat menggunakan katalis. 
8.1 Brom dalam tetraklorida
Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kandungan brom dalam
tetraklorida. Alkana yang digunakan pada percobaan ini adalah n-heksana. Ada
dua macam perlakuan yang dilakukan pada sampel. Pertama, diisi 1 ml alkana
kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10-15 tetes brom diguncangkan, ditempatkan
tabung dalam tempat gelap. Kedua, diisi 1 ml alkana kedalam tabung reaksi,
ditambahkan 10-15 tetes brom diguncangkan, ditempatkan tabung dalam tempaat
yang disinari matahari. Terdapat perbedaan dari hasil yang didapatkan antara
yang diletakkan pada tempat terang dan tempat yang gelap. Ditempat gelap warna
tidak mengalami perubahan dan tetap berwarna kuning, sementara yang diletakkan
ditempat terang warna berubah dari kuning menjadi bening.
Percobaan selanjutnya kami melakukan percobaan dengan menggunakan eter
dan benzen dengan campuran brom. Pertama, diisi 1 ml eter dan ditambahkan  10 tetes brom pada tabung reaksi kemudian diguncang.
Hasilnya, terdapat dua fasa, yang bagian atas berwarna kuning (brom) dan bagian
bahwa berwarna putih (eter). Kedua, diisi 1ml benzene ditambahkan 1ml brom pada
tabung reaksi lalu diguncang. Hasilnya, terdapat dua lapisan, yang bagian atas
berwarna bening dan bagian bawah berwarna coklat. Terbentuknya dua fasa
(lapisan) terjadi karena perbedaan dari kedua campuran.
8.2 Brom
Percobaan ini dimaksudkan untuk menguji seberapa cepat brom akan
bereaksi dengan benzene. Percobaan ini dilakukan dengan dua perlakuan yang
berbeda. Pertama, dimasukkan 1ml benzene kemudian ditambahkan 3 tetes brom.Terbentuk
dua lapisan pada tabung, warna larutan pada bagian atas kuning dan pada bagian
bawah bening Kemudian dipanaskan tabung tersebut dalam penangas air pada suhu 50
. Hasilnya larutan menguap dan tidak
ada sisa dalam tabung reaksi. Pada tabung reaksi kedua dilakukan hal yang sama
pada sampel tetapi ditambahkan potongan besi kedalamnya. Penambahan besi ini
mengakibatkan larutan masih tersisa pada tabung dan tidak menguap pada saat
proses pemanasan. 
8.3 Larutan Kalium Permanganat
Untuk percobaan ini kami menguji senyawa hidrokarbon alkana dan ada lima
macam alkana yang digunakan. Pada percobaan ini warna dari kalium permanganate yang
awalnya ungu akan berubah ketika sudah direaksikan dengan berbagai alkana.
Berbagai kemungkinan yang terjadi seperti tebentuknya endapan MnO2
yang akan menghasilkan warna coklat. Reaksi antara ion MnO4 dengan alkana
akan menyebabkan hilangnya warna ungu dari larutan. Pertama, dimasukkan 1 ml
larutan KMnO4 dan ditambahkan 
5 tetes n-metana. Hasilnya, warna larutan menjadi kecoklatan. Kedua, dimasukkan
1 ml larutan KMnO4 dan ditambahkan 5 tetes alkana n-heptana.
Hasilnya, warnanya tetap ungu pekat. Ketiga, dimasukkan 1 ml larutan KMnO4
dan ditambahkan 5 tetes  n-heksana.
Hasilnya, warnanya menjadi kemerahan. Keempat, dimasukkan 1 ml larutan KMnO4
dan ditambahkan 5 tetes sikloheksena (eter). Hasilnya, muncul warnanya ungu
kemerahan. Kelima, dimasukkan 1 ml larutan KMnO4 dan ditambahkan 5
tetes sikloheksena (Benzen) yang hasilnya terbentuk dua lapisan dan
masing-masing warnanya tetap. 
8.4 Asam Sulfat Pekat
Pada percobaan ini kami menggunakan reagen asam sulfat pekat dan
menggunakan dua alkana yang berbeda yaitu n-heptana dan eter. Pada tabung
pertama, dimasukkan kedalam tabung reaksi 2ml asam sulfat dan ditambahkan 10
tetes eter kemudian digoncangkan. Hasilnya, larutan berubah warna menjadi jingga
dan terasa panas saat dikocok. Kemudian pada tabung kedua, dimasukkan 2 ml H2SO4
dan ditambahkan  10 tetes n-heptana lalu dikocok.
Hasilnya, larutan tidak larut sehingga terbentuk dua lapisan, pada bagian atas
berwarna bening dan pada bagian bawah agak keruh.
8.5 Asam Nitrat
Pada percobaan ini kami menggunakan reagen asam nitrat dan dua sampel
yang berbeda yaitu eter dan benzene.  Pada
tabung reaksi satu, dicampurkan asam nitrat 4 ml dengan eter dan timbul
gelembung pada tabung. Kemudian dimasukkan batu didih pada tabung dan
dididihkan hasilnya timbul warna kuning pekat, asap dan bau yang menyengat.
Lalu dimasukkan kedalam es batu campuran tersebut, larutan menjadi bening
kembali. 
Pada tabung reaksi dua, dicampurkan asam nitrat 4 ml dengan benzen 0,5
  ml, timbul asap.Lalu Dimasukkan batu didih pada tabung dan dididihkan
  campuran hasilnya timbul gelembung dan larutan berubah menjadi warna kuning
  bening. Lalu dituangkan larutan kedalam es Timbul asap dan bau yang
  menyengat, larutan berubah menjadi keruh 
 | 
 
8.6 Bahan Tidak Dikenal
Pada percobaan ini ada dua macam sampel yang direaksikan. Untuk sampel
petama 
Pada tabung reaksi satu, ditambakan H2SO4 pada
  larutan sampel hasilnya timbul warna kecoklatan seperti warna betadine. Pada
  tabung reaksi dua, ditambahkan aquades pada larutan sampel hasilnya larutan
  tidak menyatu dan timbul gelembung dibawah. Pada tabung reaksi tiga,
  ditambahkan kloroform pada larutan sampel hasilnya terbentuk dua lapisan yang
  memisah. Dari hasil reaksi yang didapatkan dari pengamatan sifat fisik dan
  kimianya, dapat disimpulkan bahwa sampel pertama ini merupakan senyawa
  hidrokarbon jenuh. Dan karena sifatnya yang tidak menyatu dengan air dan
  terbentuk gelembung, dapat diasumsikan bahwa sampel merupakan minyak. 
Untuk sampel kedua dilakukan prosedur pengerjaan
  yang sama dan didapatkan hasil untuk penambahan H2SO4 larutan
  menjadi panas dan terbentuk dua lapisan, pada bagian atas larutan keruh dan
  pada bagian bawah larutan bening. Lalu untuk penambahan aquades terbentuk dua
  lapisan, pada bagian atas larutan keruh dan pada bagian bawah larutan bening.
  Terakhir pada penambahan kloroform larutan berubah menjadi keruh. Dari hasil
  pengamatan setiap tabung, pada tabung reaksi ketiga larutan memisah dan
  terbentuk cicin pada tabung reaksi. Kami mengasumsikan cincin tersebut adalah
  senyawa benzene yang tidak dapat larut.  
IX. Pertanyaan
  Pasca Praktikum 
1.      Reaksi apa yang terjadi
  pada penambahan besi kedalam sampel sehingga hasilnya berbeda dengan saat
  tidak penambahan potongan besi pada percobaan brom? 
2.      Mengapa larutan dapat
  menjadi bening kembali pada percobaan antara asam nitrat dengan eter? 
3.      Mengapa pada saat
  pereaksian KMnO4 dengan 5 tetes n-heptana warnanya tidak berubah? 
 | 
 
X. Manfaat 
Setelah dilakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengidentifikasi
  berbagai senyawa hidrokarbon dari segi sifat fisik dan kimianya. Serta dapat
  menguji sampel sembarang untuk menentukan apakah sampel tersebut termasuk
  kedalam senyawa hidrokarbon atau tidak. 
XII. Kesimpulan 
1.      Senyawa hidrokarbon
tak jenuh dan senyawa hidrokarbon jenuh memiliki kemampuan untuk bereaksi yang
berbeda. 
2.      Dalam melakukan
penentuan golongan, dapat dilakukan berbagai macam uji seperti uji brom dalam
tetraklorida, uji brom, uji asam nitrat, uji asam sulfat pekat, uji menggunakan
kalium permanganate. 
3.      Dalam pengujian
mengetahui sifat fisik dan sifat kimia dari senyawa yang diuji akan sangat
membantu analisis 
XII. Daftar
  Pustaka 
Anthony, Wilbraham, C., dan Michael, B, Matta. (1992). Pengantar
  Kimia. Organik dan Hayati. Bandung: Penerbit ITB. 
Fessenden, Ralph, J dan Fessenden, Joan, S. 1997. Kimia Organik Jilid
  I. Jakarta: 
Erlangga. 
Allen, Louis A. 1961. Karya management. Jakarta: Pustaka Sarjana. 
Ridwan, S, Drs. 1989 . Kimia Organik. Jakarta : Bina Rupa Aksara. 
Syamsurizat. 2019. Reaksi-Reaksi Hidrokarbon http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/ diakses pada 29 Februari pukul 18.30 
XIII. Lampiran
  Gambar 
 | 
 
Bahan-bahan yang akan diidentifikasi
Hasil pemanasan
Hasil campuran minyak dengan H2SO4
Hasil campuran minyak dengan kloroform
Pemanasan sampel
Untuk video percobaan dapat diakses pada link berikut :








Assalamualaikum wr wb,
Saya Fadillah Fatma dengan NIM A1C118092 ingin membantu menjawab permasalahan nomor 1 mengenai reaksi ketika besi ditambahkan ke dalam larutan : Benzena + Br2 --Fe---> Benzena-Br + HBr
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Nama Saya Sri Oktika Dhijah Gultom (A1C118085) akan menjawab pertanyaan nomor 3. Pada saat pereaksian KMnO4 dengan 5 tetes n-heptana hasil yg didapat praktikan warnanya itu berubah dari yg ketika diteteskan n-metana warnanya agak kecoklatan. Dan direaksikan dgn n-heptana warnanya menjadi ungu pekat. Jadi, warnanya itu berubah.
assalamualaikum, saya Diana Sari (A1C118096) akan mencoba menjawab pertanyaan no 2. pada saat dilakukan pemanasan, terjadi reaksi antara asam nitrat dengan eter sehingga timbul warna. lalu pada saat dimasukkan kedalam es kembali bening dikarenakan tidak adanya reaksi yang terjadi pada saat suhu dingin. semoga membantu..