JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
NAMA : RESA
OVELIA HAMSAR
NIM
:A1C118034
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN 2
I. Judul
: Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik
Leleh
II.
Hari/ Tanggal
III.
Tujuan : Adapun tujuan
dari percobaan ini adalah:
1. Dapat memahami prinsip
dasar dalam analisa kualitatif dalam penentuan
titik leleh senyawa murni.
2. Dapat melakukan kalibrasi termometer sebelum digunakan untuk penentuan
titik leleh senyawa murni.
3. Dapat membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang
tidak murni.
4. Dapat melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan
sebagai sampel.
IV. Landasan Teori
Sebagai alat
pengukur suhu, termometer sangat sering digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan.
Terlebih khusus untuk pekerjaan yang berkaitan dengan fisika. Disamping
menggunakan termometer analog, seiring dengan berkembangnya teknologi telah
diciptakan termometer digital yang sensor suhunya menggunakan logam yang akan
memuai. Pemuaiyan yang terjadi ini yang akan diterjemahkan menjadi angka. Ada
beberapa macam jenis utama sensor suhu yang paling sering digunakan,
Thermocouple (T/C), Resistance Temperature Detector (RTD), termistor dan
ICsensor (Jamzuri, 2016).
Penentuan titik leleh
dapat memberi gambaran mengenai situasi dimana suatu zat akan berubah fasa.
Perubahan suhu yang terukur selama perubahan akan mengambarkan tingkat
kemurnian dari zat yang diuji. Semakin kecil selisihnya maka tingkat
kemurniannya akan semakin tinggi dan begitupula sebaliknya(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/).
Menurut Herlambang, dkk (2018) Termometer gelas adalah alat yang ukur
suhu yang umum untuk digunakan pada skala industri maupun pribadi. Dengan
menggunakan prinsip pemuaian air raksa (Hg) untuk memperlihatkan pengukuran
suhu. Unruk termometer air raksa biasanya rentang ukur -35℃- 450℃. Ada beberapa kelebihan termometer
raksa dalam pengukuran suhu:
1.
Bersifat
menyerap panas dari benda yang sedang diukur menjadikan suhu air raksa sama
dengan suhu benda yang diukur.
2.
Pengukuran
lebih teliti karena tidak membasahi dinding tabung
3.
Tingkat
pemuaian air raksa itu teratur atau berbanding lurus terhadap kenaikan suhu
Molekul-molekul
dalam zat padat berbentuk kisi-kisi yang beraturan dan diikat oleh gaya
gravitasi dan elektrostatik. Saat suatu zat dipanaskan maka energi kinetik dari
molekul-molekulnya akan naik. Akibatnya molekul bergetar dan akhirnya untuk
temperatur tertentu ikatan-ikatan molekul itu menjadi terlepas maka zat padat
akan mencair. Titik leleh senyawa murni merupakan temperatur saat fasa padat
dan fasa cair dari suatu senyawa berada pada kesetimbangan tekanan 1 atm.
Energi panas yang digunakan untuk peralihan dari bentuk kristal, pembongkaran
kisi kristal hingga semua berbentuk cair(Tim Kimia Organik I, 2016).
Pengkalibrasian
termometer memainkan peran yang sangat esensial dalam melakukan pengukuran suhu
yang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, contohnya saja pada
bidang kesehatan. Untuk memastikan pengukuran sudah akurat maka perlu dilakukan
proses pengkalibrasian termomater menggunakan medua tertentu sebagai alat bantu.
Media yang digunakan sangat bervariasi bergantung dengan kebutuhan termometer
yang akan dikalibrasi (Indriyani, 2017).
Kalibrasi dapat
diartikan sebagai penyesuaian nominal yang terdapat pada skala alat ukur sesuai
dengan standarnya. Hal ini sangat perlu untuk dilakukan secara terus menerus karena
untuk memastikan ketepatan saat melakukan pengukuran. Dengan dilakukannya
kalibrasi maka akan mengurangi terjadinya kemungkinan untuk terdapat kesalahan
pada pengukuran (Riswanto, 2009).
V. ALAT DAN BAHAN
5.1. Alat
1. Termometer
2. Labu erlenmeyer
3. Bunsen
4. Pipa gelas kapiler
5. Korek api
6. Stick
7. Benang
8. MPA (Melting Point Apparatus)
9. Kaki tiga
5.2. Bahan
1. Bubuk es
2. Aquades
3. Gabus/kapas/styrefoam
4. Minyak
5. Naftalen
6. Glukosa
7. Alpha-naftol
8. Asam benzoat
9. Maltosa
10. Kertas grafik
11. Oil bath atau water bath
6.1 Kalibrasi Termometer
6.2 Penentuan titik leleh
6.3 Demonstrasi titik leleh dengan MPA (Melting Point Apparatus)
Untuk video dapat dilihat disini:
Video
Pertanyaan:
1. Apa tujuan dari pembakaran pipa kapiler?
2. Apa tujuan dari penggerusan KNO3 saat percobaan?
3. Apa yang dapat dijadikan pertanda bahwa reaksi telah selesai?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Nama Saya Sri Oktika Dhijah Gultom (A1C118085) akan menjawab pertanyaan nomor 2. Tujuan dilakukannya penggerusan KNO3 saat percobaan adalah supaya saat dimasukkan ke pipa kapiler lebih mudah diamati panas serta titik lelehnya
Assalammualaikum wr.wb
perkenalkan nama saya indah syafitri (A1C118018) saya akan menjawab pertanyaan no 3. yang menjadi pertanda suatu reaksi telah selesai adalah zat padat yang ada pada pipa kapiler meleleh dan suhu pada termometer konstan
sekian....
semoga membantu...
Baiklah, perkenalkan saya Ryan Willianto dengn NIM A1C118019. Saya akan menjawab permasalahan yang ditimbulkan saudari septi nomor 1. Pembakaran dari pipa kapiler bertujuan untuk menutup kembali celah yang terbuka dari pipa kapiler sehingga pipa tersebut tidak ada rongga sedikitpun. Penutupan rongga ini bertujuan untuk memerangkap kalor agar tidak ada proses keluar masuk kalor. Karena proses keluar masuk kalor yang bebas akan mengganggu pelelehan zat dalam pipa kapiler, dan hasil pengukuran suhu tidak akan akurat.
Terima kasih, semoga membantu
Izin promo ya Admin^^
Bosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa x-)
- Telkomsel
- GOPAY
- Link AJA
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)