Skinpress Rss

Jumat, 07 Februari 2020

Jurnal Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh

5

JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I


NAMA             : RESA OVELIA HAMSAR
                                              NIM                 :A1C118034


DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019





PERCOBAAN 2

I.    Judul                   : Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh
II.  Hari/ Tanggal      
III. Tujuan                : Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Dapat memahami prinsip dasar dalam analisa kualitatif  dalam penentuan titik leleh senyawa murni.
2. Dapat melakukan kalibrasi termometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh senyawa murni.
3. Dapat membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni.
4. Dapat melakukan penentuan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai sampel.
IV. Landasan Teori

 Sebagai alat pengukur suhu, termometer sangat sering digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan. Terlebih khusus untuk pekerjaan yang berkaitan dengan fisika. Disamping menggunakan termometer analog, seiring dengan berkembangnya teknologi telah diciptakan termometer digital yang sensor suhunya menggunakan logam yang akan memuai. Pemuaiyan yang terjadi ini yang akan diterjemahkan menjadi angka. Ada beberapa macam jenis utama sensor suhu yang paling sering digunakan, Thermocouple (T/C), Resistance Temperature Detector (RTD), termistor dan ICsensor (Jamzuri, 2016).
            Menurut Herlambang, dkk  (2018) Termometer gelas adalah alat yang ukur suhu yang umum untuk digunakan pada skala industri maupun pribadi. Dengan menggunakan prinsip pemuaian air raksa (Hg) untuk memperlihatkan pengukuran suhu. Unruk termometer air raksa biasanya rentang ukur  -35℃- 450℃. Ada beberapa kelebihan termometer raksa dalam pengukuran suhu:
1.      Bersifat menyerap panas dari benda yang sedang diukur menjadikan suhu air raksa sama dengan suhu benda yang diukur.
2.      Pengukuran lebih teliti karena tidak membasahi dinding tabung
3.      Tingkat pemuaian air raksa itu teratur atau berbanding lurus terhadap kenaikan suhu

Molekul-molekul dalam zat padat berbentuk kisi-kisi yang beraturan dan diikat oleh gaya gravitasi dan elektrostatik. Saat suatu zat dipanaskan maka energi kinetik dari molekul-molekulnya akan naik. Akibatnya molekul bergetar dan akhirnya untuk temperatur tertentu ikatan-ikatan molekul itu menjadi terlepas maka zat padat akan mencair. Titik leleh senyawa murni merupakan temperatur saat fasa padat dan fasa cair dari suatu senyawa berada pada kesetimbangan tekanan 1 atm. Energi panas yang digunakan untuk peralihan dari bentuk kristal, pembongkaran kisi kristal hingga semua berbentuk cair(Tim Kimia Organik I, 2016).

Pengkalibrasian termometer memainkan peran yang sangat esensial dalam melakukan pengukuran suhu yang sudah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia, contohnya saja pada bidang kesehatan. Untuk memastikan pengukuran sudah akurat maka perlu dilakukan proses pengkalibrasian termomater menggunakan medua tertentu sebagai alat bantu. Media yang digunakan sangat bervariasi bergantung dengan kebutuhan termometer yang akan dikalibrasi (Indriyani, 2017).
Kalibrasi dapat diartikan sebagai penyesuaian nominal yang terdapat pada skala alat ukur sesuai dengan standarnya. Hal ini sangat perlu untuk dilakukan secara terus menerus karena untuk memastikan ketepatan saat melakukan pengukuran. Dengan dilakukannya kalibrasi maka akan mengurangi terjadinya kemungkinan untuk terdapat kesalahan pada pengukuran (Riswanto, 2009).

Penentuan titik leleh dapat memberi gambaran mengenai situasi dimana suatu zat akan berubah fasa. Perubahan suhu yang terukur selama perubahan akan mengambarkan tingkat kemurnian dari zat yang diuji. Semakin kecil selisihnya maka tingkat kemurniannya akan semakin tinggi dan begitupula sebaliknya(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/).
V. ALAT DAN BAHAN

5.1. Alat
1. Termometer
2. Labu erlenmeyer
3. Bunsen
4. Pipa gelas kapiler
5. Korek api
6. Stick
7. Benang
8. MPA (Melting Point Apparatus)
9. Kaki tiga

5.2. Bahan
1. Bubuk es
2. Aquades
3. Gabus/kapas/styrefoam
4. Minyak
5. Naftalen
6. Glukosa
7. Alpha-naftol
8. Asam benzoat
9. Maltosa
10. Kertas grafik
11. Oil bath atau water bath
VI. Prosedur Kerja
6.1  Kalibrasi Termometer
6.2  Penentuan titik leleh
6.3  Demonstrasi titik leleh dengan MPA (Melting Point Apparatus)



Untuk video dapat dilihat disini:
Video
Pertanyaan:
1. Apa tujuan dari pembakaran pipa kapiler?
2. Apa tujuan dari penggerusan KNO3 saat percobaan?
3. Apa yang dapat dijadikan pertanda bahwa reaksi telah selesai?

5 komentar:

Posting Komentar